Lomba Kantin B2SA TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014

Assalamualaikum warohmah wabarokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !! Pada kesempatan kali ini, kami kembali akan memposting hasil kegiatan kami yang akan kami sajikan secara deskriptif dalam bentuk narasi sebagai pelaporan rutin mengenai..

Sosialisasi KPJAS dan Pengobatan Gratis support by Rumah Sehat BAZNAS-PGN-AL CHUSNAINI Sidoarjo

Assalamualaikum warohmah wabarokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !! Seperti sebelumnya, dalam kesempatan kali ini, kami akan memaparkan rangkaian kegiatan kami dalam bentuk deskriptif sebagai laporan riil yang dapat dipertanggung jawabkan mengenai kegiatan-kegiatan kami..

Praja Muda Karana Episode #2

Assalamualaikum warohmah wabrokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !! Dalam kesempatan kali ini kami akan melanjutkan narasi yang merupakan sambungan dari serangkaian kegiatan pramuka dalam tiga minggu terakhir dibulan september, yakni..

Malam Pagelaran Pentas Seni dan Elekton RT.07 RW.02 Boro - Tanggulangin

Assalamualaikum warohmah wabarokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !! Dalam kesempatan ini kami akan menarasikan dalam bentuk teks deskriptif mengenai hasil kegiatan kami yang telah berjalan dilapangan pada ..

Kantin Kaget Sapta Posdaya featuring Kelompok 48

Assalamualaikum warohmah wabarokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !! Pada kesempatan kali ini, kami akan menyajikan narasi deskriptif mengenai kegiatan kami pada minggu ke empat bulan Agustus tepatnya hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sebagai pelaporan hasil kegiatan yang..

Minggu, 28 September 2014

PERSAMI Sebagai EPILOG Kegiatan Kami

Sabtu - Minggu, 27-28 September 2014.
Assalamualaikum warohmah wabarokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !!
Pada kesempatan kali ini, kami kembali akan memposting hasil kegiatan kami yang akan kami sajikan secara deskriptif dalam bentuk narasi sebagai pelaporan rutin mengenai apa saja yang kami kerjakan dilapangan, narasi ini kami buat berdasar kegiatan riil yang telah terlaksana dan dapat dipertanggung jawabkan.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan meskipun hati tak menginginkan, mungkin kalimat ini dapat mewakili perasaan kami ketika menyadari waktu kami untuk mengabdi akan segera berakhir, rasanya baru kemarin kami melakukan observasi lokasi KKN dan mengurus perizinan tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu tanggal 27-28 September 2014 ini merupakan kegiatan terakhir kami dalam KKN 2014 mengingat waktu KKN berakhir dalam akhir bulan ini, kegiatan yang bertajuk perkemahan Sabtu Minggu (persami) menjadi pilihan kami sebagai moment perpisahan mahasiswa KKN UMSIDA, Sapta Posdaya dengan warga sekolah. Berikut penjelasan lebih lanjutnya :

Sabtu, 27 September 2014.
Pagi-pagi sekitar pukul 6.00 wib, kami berangkat dari rumah masing-masing menuju lokasi KKN kami, SDN Boro No.523 untuk mempersiapkan upacara pembukaan perkemahan Sabtu Minggu (persami). Ya, kami bersama pembina pramuka SDN Boro, bpk Hasan Bisri S.Pd menyelenggarakan kegiatan persami sebagai tanda kembali hidupnya kegiatan pramuka semenjak SDN Boro terpilih menjadi pemenang lomba gugus se kecamatan Tanggulangin. Dengan mengenakan atribut KKN kami menyiapkan seluruh regu yang akan mengikuti persami menuju lapangan upacara, kegiatan persami ini diikuti oleh delapan regu, empat regu putra dan empat regu putri yang terdiri dari dua kelas yakni kelas 5 dan kelas 6, delapan regu tersebut antara lain regu elang yang dipimpin oleh adik M.Hamza, regu banteng yang dipimpin adik Reyhan, regu semut yang dipimpin oleh adik Rifki, regu kobra yang dipimpin oleh adik Rizky, regu kenanga yang dipimpin oleh adik Agnes, regu Kamboja yang dipimpin oleh adik Aulia, regu sedap malam yang dipimpin oleh adik Nanda, dan regu melati yang dipimpin adik Fitra.
Upacara dimulai sekitar pukul 7.00, dipimpin oleh adik M.Hamza dan pembina upacara bpk Drs.H.M.Ismanu. Seluruh pimpinan regu menyiapkan pasukannya, upacara berlangsung dengan khidmat selama 30 menit. Setelah adik Hamza membubarkan upacara, kami sebagai kakak pembina mengarahkan adik-adik penggalang untuk mengikuti kegiatan selanjutnya yang telah tersusun dalam rundown acara yakni mendirikan tenda.
Masing-masing dari anggota kami membantu mereka mendirikan tenda setelah terlebih dahulu diperagakan oleh pak Bisri, rekan kami Anggayana SP membantu regu banteng, Agus Aprianto membantu regu kobra, Wahyu Rian Hidayat membantu regu elang, Miftakhul Huda membantu regu Semut, sedangkan Laili Ratnawati dan Fanida Ika membantu regu kamboja, kenanga, melati dan sedap malam. Sangat sulit memang mendirikan tenda karena memang kami tidak terbiasa, apa yang diajarkan saat kami pramuka di sekolah dulu tak lagi kami ingat, kami pun sedikit banyak mengalami kesulitan dalam proses pendirian tenda. Beruntung adik-adik penggalang cepat tanggap, mereka sangat kompak dalam segala hal, termasuk dalam hal ini mereka sangat cekatan, tak membutuhkan waktu lama tenda pun berdiri berjajar sangat rapih, lalu mereka mendirikan tiang bendera regu didepan tenda masing-masing dan menata barang-barang bawaan mereka ke dalam tenda. Setelah itu mereka diberi waktu untuk istirahat sejenak, beberapa saat kemudian datang beberapa alumni SDN Boro yang dulunya juga penggalang pramuka untuk turut andil dalam kegiatan persami kali ini, mereka ditugasi untuk menjadi penegak pramuka.
Selama istirahat, kami di briefing mengenai kegiatan selanjutnya yakni kegiatan pembekalan materi mengenai sejarah pramuka dan kemudian masing-masing regu diwajibkan untuk mengumpulkan resume sebagai tes kepahaman, seberapa mereka mengerti dan paham tentang materi yang kami beri. Ketika sirine dibunyikan, masing-masing dari kami memegang satu regu dan langsung memberikan materi, ternyata adik-adik penggalang banyak memahami materi yang kami beri, misalnya regu banteng yang dipandu oleh rekan kami Anggayana SP, “siapakah pendiri pramuka ?” ketika pertanyaan tersebut terlontar, setidaknya enam dari sebelas anggota regu banteng bisa menjawab “Baden Powell” teriak mereka hampir bersamaan dengan suara lantang. Setelah masing-masing pimpinan regu menulis resume diselembar kertas yang kami sediakan, mereka langsung kami izinkan untuk ISHOMA (Istirahat SHOlat MAkan). Terlebih dahulu mereka sholat dzuhur karena memang adzan sudah berumandang lima menit yang lalu, sedangkan kami bertugas untuk menerima dan mencatat makanan kiriman orang tua adik-adik yang diserahkan di kesekertariatan. Menurut salah satu wali murid, beliau mengatakan menu yang dibawakan cukup sederhana dan simpel, namun ada keunikan tersendiri, yakni wajib ada lauk tempe yang dipotong sepanjang 10 cm dan lebar 5 cm. “memang wajib seperti itu” ungkap pak Bisri. “besok tempenya agak pendek, panjangnya 7cm dan lebar 3cm dan wajib ada telur rebus” lanjut beliau seraya tertawa.
Setelah mereka turun musholah, masing-masing pimpinan regu mengambil makanan yang kami bagikan diruang kesekertariatan, lalu mereka kembali ke tenda dan makan bersama. Sementara kami menunaikan sholat dzuhur secara berjamaah bersama bapak dan ibu guru, setelahnya kami makan bersama dengan makanan yang dimasak oleh bu Aini, beberapa menit sebelum waktu istirahat berakhir, tamu istimewa kami datang. Ya, kami mengundang perwakilan Kwartir Cabang (kwarcab) Pramuka Kabupaten Sidoarjo, Kak Wanda untuk turut memeriahkan kegiatan persami ini.
Sirine berbunyi tanda istirahat telah berakhir. Seluruh regu kami siapkan untuk segera berbaris dilapangan untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yakni kegiatan pelatihan baris berbaris dan KIM (Kemampuan Indera Manusia) yang dipimpin langsung oleh pak Bisri dan bu Efi, kakak-kakak penegak pun turut berkontribusi dalam kegiatan satu ini. Dalam kegiatan baris berbaris ini adik-adik penggalang dilatih untuk disiplin, pemeriksaan kelengkapan atribut pun juga dilakukan, dan hasilnya masih saja ada adik-adik yang kurang memiliki kesadaran diantaranya tidak memakai hasduk, baret, kaus kaki, dan tali. Sekitar sepuluh anak mendapat hukuman akibat kelalaiannya, hukuman diberikan oleh kakak-kakak penegak yang mengambil alih pimpinan, sebelumnya mereka di briefing agar tidak terjadi kontak fisik ketika memberi hukuman.
 Setelah baris berbaris dibubarkan, kegiatan berlanjut dengan KIM yakni permainan yang menggunakan panca indera yang dipimpin langsung oleh ibu Efi. Dalam hal ini, adik-adik diharuskan menebak apa yang tersembunyi dibalik kain merah dari baunya melalui indera penciuman. Temanya adalah TOGA, banyak yang bisa menebak tapi tak sedikit pula yang tidak tau. Jawaban mereka menyebabkan kami tertawa, meskipun bila seandainya kami yang disuruh menjawab belum tentu bisa menjawabnya.
Satu jam berlalu begitu cepat, kami pun melanjutkan kegiatan selanjutnya yakni sandi morse yang dipimpin langsung oleh Kak Wanda. Sebelumnya kak Wanda memberikan sedikit permainan kepada adik-adik penggalang sebelum memulai sandi morse, peluit berbunyi menandakan sandi sudah bisa terpecahkan, “titik titik garis titik” kata kak Wanda setelah membunyikan peluitnya. Kami serasa bernostalgia masa SD dulu ketika mengikuti persami pertama kalinya.
Pukul 16.00, adik-adik diberikan waktu untuk sholat ashar dan mandi dirumah teman mereka yang paling dekat dengan lokasi persami, sementara kami menerima makanan kiriman wali murid seperti siang tadi sebelum sholat ashar berjamaah. Setelah sholat, kami beristirahat diruang kesekertariatan sembari menjaga makanan adik-adik dan tenda-tenda yang banyak kosong karena ditinggal penghuninya mandi. Satu jam kemudian, mereka kembali dan masing-masing pimpinan regu mengambil makanan untuk disantap bersama didalam tenda.
Pukul 18.30, adik-adik disiapkan untuk mengikuti kegiatan jelajah malam. Kegiatan wajib persami untuk mengukur seberapa besar kekompakan mereka dan ketangguhan mereka ketika berada di alam. Kami ditugasi berjaga di pos, sebelumnya kami diberi sedikit pembekalan dan pembagian tugas, pos 1 dijaga oleh rekan kami Anggayana SP, Fanida Ika, Ariani Ika, Erricha Paramitha dan Gifayatun Hazar. Sementara pos 2 dijaga oleh Wahyu Rian Hidayat, Mukhtajuddin, Laili Ratnawati, bu Efi dan bu Anna. Lantas dua orang rekan kami yang lain yakni Miftakhul Huda dan Agus Aprianto bertugas menata kayu yang akan dibuat api unggun setelah jelajah malam.
Penjelajahan pun dimulai, adik-adik berbaris rapih sesuai dengan regunya dan mulai berjalan teratur menyusuri jalan desa, sampai di pos pertama mereka bergantian menerima amplop berisi perintah berupa sandi morse yang harus mereka pecahkan di pos kedua, namun mereka dilarang merusak amplopnya karena bila hal itu terjadi maka satu regu akan mendapat sanksi. Setelah mendapat amplop mereka lagsung melanjutkan perjalanan menuju pos dua, disana mereka membuka amplop dan memecahkan sandi morse secara beregu. Ada salah satu regu yang kebingungan karena dalam sandi tertulis “HAFALKAN PANCASALI” mereka bertanya pada kakak pembinanya, ternyata memang sengaja sandi dibolak balik. Setelah morse dipecahkan, mereka langsung mengatakan apa yang ada dimasing-masing sandi, misalnya “HAFALKAN PANCASALI” mereka diharuskan menghafal pancasila langsung ditempat secara bersama-sama, lalu pemimpin regu menyiapkan kembali pasukannya untuk segera melanjutkan perjalanan menuju lokasi perkemahan.
Puncak acara pun segera dimulai, yakni api unggun dan pentas seni. Setelah ini, pendiri pramuka dunia, Lord Robert Baden Powell mendatangi lokasi perkemahan kami untuk memantau jalannya persami SDN Boro. Dalam hitungan 3,2,1...Miftakhul Huda meluncurkan bola api dari atas pohon yang telah diikat dengan kawat hingga bola api tersebut turun menuju kayu yang telah disiram dengan minyak tanah. Tepuk tangan yang riuh menggelegar ketika kayu mulai terbakar dan api unggun menyala. Adik-adik penggalang peserta persami duduk melingkari api unggun yang membara seperti semangat mereka.
Sesaat kemudian, mereka menutup mata untuk menyambut bapak pramuka, Lord Robert Baden Powell yang kami kawal dari ruang guru menuju lingkaran api unggun. Ketika mereka membuka mata, tawa kembali terpecah ketika tau Baden Powell ternyata hanya “KW” yang mana diperankan oleh bpk Markuat yang merupakan petugas kebersihan SDN Boro, tingkahnya yang polos karena tak tau apa yang akan ia lakukan semakin mengundang tawa kami. Setelah itu satu persatu persembahan ditampilkan, pertama persembahan dari adik-adik kelas 1 SDN Boro yang menampilkan pertunjukan dance dilanjutkan dengan pertunjukan panthomim yang diperagakan oleh adik Rizki pimpinan regu kobra yang menampilkan gambaran kenakalan remaja yang terbelenggu oleh kekejaman narkoba, dengan tingkah konyolnya kami dibuat tertawa terbahak-bahak olehnya. Lalu berlanjut penampilan dancer-dancer cilik yang tak lain adalah kakak-kakak penegak yang juga alumni SDN Boro, kamipun ikut bergoyang dan terakhir pentas seni drama kolosal yang diperankan oleh adik-adik kelas 6.
Seluruh hiburan telah ditampilkan, kini saatnya renungan malam yang akan merubah suasana riang menjadi suasana haru yang bahkan sangat menyedihkan. Kak Wanda memimpin renungan malam dengan suara lantang yang membuat kami semua bergetar, dua anak dari regu melati dan regu semut yakni Rifki dan Grace dipanggil ke depan, bukan karena mereka disuruh melakukan sesuatu, melainkan mereka dihukum karena tuduhan tidak mengikuti rangkaian kegiatan dan ramai sendiri disela renungan malam. Keduanya pun bingung, padahal mereka tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan, mereka hanya bisa diam menurut. Kak Wanda dalam orasinya mengingatkan kembali tentang segala dosa dan kesalahan kita semua, terhadap orang tua, terhadap guru, dan terhadap sesama teman. Kami dibuatnya menangis menyadari akan banyaknya dosa-dosa yang kami miliki, besarnya kesalahan kami yang belum sempat kami lebur. Semuanya meneteskan air mata tak terkecuali kami. 
Kedua anak yang dihukum didekatkan dengan api unggun “gimana rasanya ?!! panas ?!! segini aja panas gimana dengan api neraka ?!!” bentak kak Wanda dengan suara keras. Membuat kedua anak itu menangis semakin menjadi, tak lama kemudian “happy birthday to you...happy birthday to you..” nyanyian selamat ulang tahun terdengar dari kejauhan yang ternyata dari para guru untuk kedua anak yang tadi dimarahi habis habisan. Ternyata semua ini hanya skenario yang direncanakan, Rifki dan Grace dari tadi hanya dikerjai karena hari ini adalah hari ulang tahun mereka berdua. Keduanya pun tersenyum meskipun mereka masih menangis, kebahagiaan dan haru menyelimuti perasaan mereka ketika bu Aini, bu Efi, bu Anna, bu Dewi, pak Ismanu, pak Bisri satu persatu mengucapkan selamat dan memberi hadiah pada mereka.
Setelah itu, giliran kami menyampaikan sepatah kata perpisahan. Kini benar-benar suasana haru yang kami rasakan, rasanya berat untuk menyampaikan berpisah apalagi keakraban kami dengan seluruh siswa dan kekeluargaan dengan para guru yang semakin erat membuat kami enggan meninggalkan sekolah yang telah mewadahi kami untuk berkarya selama tiga bulan terakhir. Kami bergandengan tangan dengan erat seolah tak ingin berpisah, rekan kami Mukhtajudin menyampaikan permintaan maaf dan mengungkapkan terima kasih yang tak terbatas bagi pihak SDN Boro yang telah menerima kami melaksanakan program kerja KKN, semuanya hanyut terbawa suasana haru, terdengar suara tangisan yang kian mengeras dari berbagai sudut, lalu masing-masing dari kami menyampaikan pesan-pesan terakhir bagi siswa-siswi SDN Boro.
Setelah itu kami bersalam-salaman dengan para guru yang membuat kami semakin tak bisa menahan tangis tak terkecuali para guru yang kami pamiti, kami dipeluk dan dibelai khas belaian orang tua kepada anak-anaknya. Lalu kami berbaris disalami Siswa-Siswi SDN Boro peserta persami, tak sedikit yang memeluk kami sambil menangis sejenak bersandar dalam pelukan kami menikmati detik-detik perpisahan yang sebenarnya berat ini. Kami tak menyangka betapa besar rasa sayang mereka kepada kami.
Setelah itu, sekitar jam 23.30 seluruh peserta persami dipersilahkan kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat. Jam 1.00 dini hari kami para laki-laki berkeliling dan memantau setiap tenda untuk memastikan bahwa samuanya telah tidur karena kegiatan masih berlanjut pagi nanti. Ternyata masih ada beberapa anak yang belum tidur, ada yang bersenda gurau dengan temannya, bahkan ada yang merebus air untuk minum minuman hangat. Kami pun mengingatkan mereka agar setelah itu langsung tidur. Setelah semuanya tidur, kami memasuki satu persatu tenda untuk memotret wajah-wajah lucu mereka sewaktu tidur sebagai kenang-kenangan.


Minggu, 28 September 2014.
Adzan subuh berkumandang, kami membangunkan adik-adik penggalang agar segera mengambil wudlu sebelum sholat subuh berjamaah. Setelah sholat subuh kami berkumpul ke lapangan untuk berolah raga dengan senam gembira yang dipimpin oleh kak Wanda, chicken dance adalah gerakan senam favorit kami, tawa terpecah ketika kak Wanda memperagakan gerakan-gerakan pok-pok ayam, kami pun mengikutinya dengan riang gembira. 
Lalu  kak Wanda kembali memberikan permainan seru, diantaranya adalah lingkaran besar, lingkaran kecil, ayam dan musang dan tupai dan pohon. Semuanya sangat menyenangkan, kami juga turut serta dalam permainan-permainan itu.
Sekitar jam 7.30. kami istirahat sejenak sambil menerima makanan dari wali murid dan menatanya berdasar regu di ruang kesekertariatan sementara para peserta persami membersihkan tenda dari sampah-sampah dan membuangnya dilahan pembuangan sampah yang berada dibelakang perpustakaan. Lalu masing-masing pimpinan regu mengambil makanan dan kemudian makan bersama di tenda, lalu kami juga sarapan bersama para guru diruang kesekertariatan. Setelah makan, seluruh peserta persami diperintahkan membongkar tenda dan merapikannya lalu mereka disiapkan untuk mengikuti upacara penutupan persami.
Upacara kembali dipimpin oleh adik M.Hamza dan kak Wanda sebagai pembina upacara yang ditunjuk. Upacara berjalan khidmat selama 30 menit, kak Wanda dalam amanatnya berpesan agar setelah persami ini seluruh peserta dapat merubah sikap kekanakan menjadi pribadi yang mandiri, tegas, bertanggung jawab dan saling menghormati sesuai dasa dharma pramuka. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumuman regu tergiat yang dimenangkan oleh regu kenanga pimpinan adik Agnes Angela Brigita dan (PI) dan regu semut yang dipimpin oleh adik Rifki (PA). Keduanya mendapat penghargaan langsung dari bu Efi Ambar Pertiwi.
Setelah upacara dibubarkan, adik-adik peserta persami bersama kami dan para guru serta adik-adik penegak berfoto bersama sebelum akhirnya mereka diizinkan pulang. Banyak yang langsung pulang, banyak juga yang menunggu jemputan. Sesaat kemudian, banyak wali murid yang menjemput anaknya yang sebagian besar membawa barang bawaan overload. Tak sedikit wali murid yang mendatangi ruang kesekrtariatan untuk sekedar menemui kami karena ingin tau siapa yang selama ini membina anaknya selama dipersami dan selama berkegiatan disekolah. Salah satunya adalah ibu Ima, orang tua dari salah satu siswa kelas 6 Aulia Nichmah Syamsiah yang mengundang kami untuk bersilaturahmi di kediaman beliau karena beliau banyak mendengar cerita dari anaknya tentang kami. Setelah itu kami langsung menata ruang kelas yang kami pergunakan sebagai ruang kesekertariatan karena keesokan harinya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Lalu kami berpamitan kepada para guru yang masih stay disekolah untuk pulang kerumah masing-masing.

Demikian hasil kegiatan kami pada minggu keempat bulan September yang dapat kami laporkan, narasi ini merupakan laporan penutup dan postingan terakhir kami karena seluruh kegiatan yang ada dalam susunan program kerja KKN Sapta Posdaya telah terlaksana dan berjalan sebagaimana mestinya. Sebelum kalimat penutup terucap, kami mengucapkan terima kasih yang tak terbatas kepada :

1.     1Kepala Desa Boro, Drs.H.Ainuri.
Berkat izin beliau, kami dapat memasuki dan mengeksplor desa Boro secara lebih luas sebelum akhirnya memilih lokasi KKN, dan dukungan beliau terhadap rangkaian program kerja kami yang secara tidak langsung melibatkan warga desa Boro yang merupakan tanggung jawab beliau sebagai pemimpin tertinggi di desa Boro.

2.     2Kepala Sekolah SDN Boro, Drs.Sulaiman.
Atas berkenannya beliau menerima kami dengan tangan terbuka di lingkungan sekolah SDN Boro untuk mengabdi selama tiga bulan terakhir sejak Juli hingga akhir September dan atas dukungan penuh beliau tentang program kerja kami demi tercapainya program KPJAS secara berkelanjutan.

3.     3Staf dewan guru SDN Boro :
·       Ibu Dewi Ikhda M, S.Psi - Unit Perpustakaan
·       Ibu Endang Yusti - Unit Tata Usaha
·       Ibu Ummu Aini, S.Pd PAUD - Guru Kelas 1
·       Ibu Hartini, S.Pd - Guru Kelas 2
·       Ibu Tika, S.Pd - Guru Kelas 3
·       Ibu Ida, S.Pd - Guru Kelas 4
·       Ibu Efi Ambar Pertiwi, S.Pd - Guru Kelas 5A
·       Ibu Anna, S.Pd - Guru Kelas 5B
·       Bpk Kuswandi, S.Pd - Guru Kelas 6A
·       Bpk H.M.Ismanu, S.Pd - Guru Kelas 6B
·       Bpk Sukamto, S.Pd - Guru Olah Raga dan Kesehatan
·       Bpk Hasan Bisri, S.Pd - Guru P.A.I & Pembina Pramuka

            Atas dukungan yang diberikan baik berupa moriil maupun materiil, kasih sayang, dan seluruh hal yang tidak kami dapat dimanapun, tanpa beliau-beliau tak ada keistimewaan selama perjalanan kami mengabdi.

4.     4Tukang Kebun SDN Boro, Bpk Markuat.
Atas bantuan tenaga yang beliau berikan dengan ikhlas selama kami mengadakan kegiatan di lingkungan sekolah yang merupakan lingkungan tanggung jawab beliau.

5.   5Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam melancarkan seluruh rangkaian kegiatan kami selama tiga bulan terakhir ini, tetangga lingkungan sekolah, adik-adik siswa SDN Boro, Nur Fitriah Zumroti kelompok 4, Kelompok 8 “solid” dan kelompok 48.

6.     6Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Isnaini Rodiyah, M.Si
Atas segala bimbingan, arahan, nasihat, wejangan dan doa yang senantiasa beliau berikan kepada kami agar kami selalu sehat dalam bersaing, kompak, menjadi tim terbaik dari yang terbaik, bekerja dengan ikhlas demi pengabdian kepada masyarakat.

7.     7Tim Monitoring dan Evaluasi, Ibu Prof.DR.Ir.Hj.Andriani Eko, M.S
Atas  segala arahan dan nasihat positif yang senantiasa beliau ucapkan selama memonitoring kami dilokasi yang dapat kami ambil sebagai pedoman dan pembelajaran selama berkegiatan.

8.Terakhir, tak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada Tim LPPM UMSIDA selaku panita penyelenggara KKN-T POSDAYA 2014.

Kami akan merindukan semua itu, suasana kekeluargaan yang hangat, suasana kompak bekerja secara tim, suasana persaudaraan... semuanya...
Cerewetnya bu Aini, keibuannya bu Efi, diamnya pak Ismanu, ramahnya pak Bisri, candaan pak Kamto....semuanya... keluarga besar SDN Boro, Tanggulangin.
Perpisahan ini bukanlah tanda putusnya silaturahmi. Silaturahmi akan selalu erat diantara kami. Amin.


Kami Sapta Posdaya mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang mungkin kami lakukan secara sengaja maupun tidak selama tiga bulan ini. Akhir kata, kami ucapkan Salam Sapta !! Wassalamualaikum warohmah wabarokah.

Jumat, 26 September 2014

Sosialisasi dan Pembekalan Dokter Kecil SDN Boro support by Univ. Wijaya Kusuma, Puskesmas Tanggulangin, dan PONKESDES

Jumat, 26 September 2014.
Assalamulaikum warohmah wabarokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !!
Dalam kesempatan kali ini kami akan mendeskripsikan tentang kegiatan kami yang terselenggara atas adanya kerjasama antara kami, Sapta Posdaya dan SDN Boro bersama dokter muda Universitas Wijaya Kusuma, Puskesmas Tanggulangin, dan Pondok Kesehatan Desa (PONKESDES) Boro. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan 30 dokter kecil SDN Boro yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mengikuti lomba Unit Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat Provinsi Jawa Timur mewakili seluruh SD se-kecamatan Tanggulangin. Berikut paparan lebih jelasnya :
Pagi-pagi empat anggota Sapta Posdaya Anggayana SP, Agus Aprianto, Wahyu Rian Hidayat, Laili Ratnawati berangkat menuju SDN Boro No.523, Lokasi KKN kami dari basecamp kami yang terletak tak jauh dari lokasi. Sesampai disana ternyata petugas Puskesmas Tanggulangin sudah berada dilokasi, sesaat kemudian perwakilan Ponkesdes datang diikuti kakak-kakak dokter muda dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Ya, hari ini memang kami akan berkegiatan bersama tiga lembaga tersebut untuk memberikan pembekalan dan sekaligus sosialisasi pada tiga puluh siswa binaan yang ditunjuk oleh sekolah untuk menjadi dokter kecil dan mewakili SDN Boro dalam lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat Provinsi Jawa Timur.
Menurut bpk Sukamto, pengurus UKS SDN Boro dan Kepala Sekolah SDN Boro, bpk Sulaiman. Ditunjuknya SDN Boro sebagai wakil kecamatan Tanggulangin dalam lomba ini tak lepas dari kontribusi dari mahasiswa KKN Sapta Posdaya, sebab Sapta Posdaya telah memprakarsai pengadaan kantin sehat yang mana salah satu kriterianya adalah wajib memiliki saluran cuci tangan. Dalam hal ini mendorong SDN Boro untuk membangun saluran sanitasi secara masal disetiap kelas, dan pengaktifan kembali Usaha Kesehatan Sekolah yang sempat disfungsional karena terbatasnya fasilitas. Syukur Alhamdulillah, ternyata begitu besar manfaat hasil pengabdian kami.
Setelah sedikit berbincang dengan pak Kamto dan pak Sulaiman, kami bergegas membantu persiapan acara. Tepat pukul 9.15 acara ini dimulai dengan sambutan Kepala Sekolah dilanjutkan sambutan perwakilan petugas Puskesmas Tanggulangin, dalam sambutannya perwakilan petugas Puskesmas, ibu Nur Amd.Keb juga memperkenalkan kakak-kakak dokter muda Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
 Selanjutnya, pembekalan diberikan dimulai dari materi yang disampaikan oleh ibu Almaidah, petugas pelaksana gizi Puskesmas Tanggulangin, beliau menjelaskan mengenai kebutuhan gizi anak-anak dan pelatihan pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) bagi peserta. 
Setelah beliau, pemberi materi selanjutnya ialah ibu Nur Amd.Keb dan Wahyu Rian Hidayat yang menjelaskan tentang tujuh langkah cuci tangan, pentingnya sarapan pagi untuk anak sekolah dan delapan gol UKS. 
Dilanjutkan dengan materi mengenai HIV-AIDS cara penularannya hingga pencegahan yang bisa dilakukan yang disampaikan oleh dr.Andre, dokter muda Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Dalam sesi ini terjadi interaksi antara pemateri dengan adik-adik dokter kecil, pertanyaan demi pertanyaan terlontar “berbahayakah HIV itu kak ?” tanya Syailendra, salah satu peserta pembekalan. dr.Andre  pun menjelaskan secara mendetail. Setelah dr.Andre mempresentasikan materi HIV-AIDS, kini giliran drg.Syifa mempresentasikan tentang kesehatan gigi yang merupakan sesi terakhir dalam pembekalan kali ini.
Setelah seluruh materi diberikan, usai sudah serangkaian acara pembekalan pada hari ini. Sebelum para tamu dari tiga kelembagaan pamit, kami menyempatkan untuk mengambil dokumentasi dengan berfoto bersama. Setelah itu kami menuju kantin sehat untuk membahas lomba kantin sehat kelanjutan dari lomba kantin B2SA yang dilaksanakan tanggal 20 Oktober 2014 mendatang bersama bu Aini dan bu Efi.
Demikian narasi deskriptif yang menceritakan mengenai kegiatan yang kami lakukan pada hari ini, Jumat 26 September 2014 yang dapat kami rangkum dan kami publikasikan melalui blog ini sebagai laporan rutin pada LPPM dan referensi bagi pembaca. Sebelum kata penutup terlebih dahulu kami menyampaikan ucapan terima kasih pada bapak/ibu petugas Puskesmas kecamatan Tanggulangin, ibu petugas Ponkesdes Boro dan Kakak-kakak dokter muda Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Sekian yang dapat kami sampaikan untuk segala kekurangannya kami mohon maaf, akhir kata Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !! wassalamualaikum warohmah wabarokah.

Foto-foto terkait : 












Minggu, 21 September 2014

Sowan Dikediaman Bu Efi Ambar Pertiwi S.Pd

Minggu, 21 September 2014.
Assalamualaikum warohmah wabarokah, Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !!
Dalam kesempatan kali ini kami akan mengunggah artikel yang menceritakan tentang kedekatan kami terhadap guru-guru SDN Boro, lokasi KKN kami. Keakraban yang tumbuh seiring berjalannya waktu membuahkan kekeluargaan yang erat, mungkin pepatah “wiwiting tresno jalaran soko kulino” dapat mewakili tentang apa yang terjadi diantara kami. Sosok guru yang akan kami ulas ini adalah salah satu dari empat belas guru yang sangat dekat dengan kami. Ya, kami akan mengulas guru kelas 5A SDN Boro, yakni ibu Efi Ambar Pertiwi S.Pd yang mengundang kami secara khusus untuk datang ke kediamannya pada hari Minggu, 21 September 2014. Berikut rangkuman lebih lengkapnya :
Seusai menghadiri undangan dari kelompok 48 yang mengadakan kegiatan pelatihan pengolahan susu di balai kelurahan Cemengkalang kecamatan Sidoarjo, kami langsung menuju lokasi “kegiatan” kami selanjutnya di daerah Ketapang kecamatan Tanggulangin. Kegiatan kami kali ini terbilang santai, sebab ini bukanlah kegiatan inti melainkan sowan ke kediaman salah satu guru yang mengajar dilokasi KKN kami, SDN Boro No.523. Ya, kami sowan ke kediaman ibu Efi Ambar Pertiwi S.Pd untuk memenuhi undangan beliau.
Sesampai dikediaman bu Efi, kami disambut hangat oleh tuan rumah. Disana kami dipersilahkan masuk kedalam rumah namun kami lebih memilih duduk lesehan diteras, semilir angin yang sejuk membuat kami ingin berlama-lama disini, rumah bu Efi terletak ditengah perkampungan yang asri dan sejuk khas suasana pedesaan. Tak berapa lama bu Efi keluar dengan membawa beberapa dua piring besar yang masing-masing berisi ikan goreng dan ikan bakar. “ini hasil ibu memancing tadi pagi” jelas beliau seraya melontarkan senyumnya dan kembali masuk kedalam rumah. Memang pada awalnya kami diajak oleh beliau dan keluarga untuk memancing didaerah porong untuk sekedar refreshing melepas penat setelah kegiatan lomba kantin sehat B2SA yang diadakan tiga hari lalu tepatnya Kamis, 18 September 2014 (baca : lomba kantin B2SA TP.PKK Sidoarjo). Sangat disayangkan, kami tidak dapat ikut memancing karena pagi harinya kami harus ada kegiatan lain bersama kelompok 48, akhirnya kami hanya bisa menikmati hasil pancingan bu Efi dan keluarga.
Beberapa lama kemudian bu Efi keluar membawa dua cobek sambal dan lalapan, menyusul dibelakang beliau ada seorang gadis yang membawa sebakul nasi dan sepanci minuman dingin. Setelah semua yang ada didapur bu Efi berpindah diteras ini, bu Efi kemudian duduk membaur dengan kami dan mempersilahkan kami menikmati hidangan yang beliau sediakan sembari memperkenalkan anggota keluarganya, ternyata gadis itu adalah putri beliau bernama Qurotull Aini yang kini berdinas di Kepolisian Daerah Jawa Timur sebagai anggota korps polisi wanita. Karena sudah dipersilahkan oleh si empunya rumah akhirnya kami menyantap makanan yang tersedia sambil bercengkrama dengan keluarga bu Efi, bagai keluarga sendiri, bagai rumah sendiri, itulah yang kami rasakan mungkin saking nyamannya berada disini.
Setelah kami selesai makan, kami membantu bu Efi untuk berberes peralatan makan yang telah terpakai, lalu kami mengambil wudlu untuk menunaikan sholat dzuhur secara bergantian. Setelahnya kami kembali ke teras rumah untuk sekedar duduk-duduk dan ngobrol santai. Disela obrolan kami melihat banyak pepohonan yang terhampar dipekarangan depan rumah bu Efi, bu Efi menjelaskan satu persatu pohon yang ada seraya menunjuk dengan jari telunjuk beliau mulai dari pohon yang terletak diujung kanan “itu pohon mangga santok” jelasnya, kami melihat pohon mangga itu sudah ada yang berbuah, “ambil aja nak kalau mau, mumpung disini” lanjut beliau mempersilahkan kami, kami pun tak sungkan untuk memetik buah mangga yang menggugah selera itu, segera kami mengambil galah dan mulai merogoh satu persatu mangga yang menurut kami sudah masak. Bahkan rekan kami Wahyu Rian Hidayat memanjat pohon untuk memetik mangga yang letaknya tak terlalu tinggi. Beberapa mangga kemudian, kami menikmati mangga yang telah terkumpul bersama-sama. Tak terasa hari mulai senja, kini waktunya kami pamit pada bu Efi dan keluarga untuk melanjutkan aktivitas kami yang lain.

Demikian cerita singkat kami bersama guru pengajar SDN Boro, ibu Efi Ambar Pertiwi S.Pd yang dapat kami rangkum dalam bentuk narasi deskriptif dan kami publikasikan melalui blog ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Efi beserta keluarga yang telah berkenan mengundang kami untuk bersilaturahmi ke kediaman beliau, suatu kerhomatan bagi kami mendapat kesempatan ini. Akhir kata Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !!

Foto-foto terkait :






Sapta Posdaya featuring Kelompok 48

Minggu, 21 September 2014.
Assalamualaikum warohmah wabarokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !!
Pada kesempatan kali ini kami kembali akan memaparkan hasil kegiatan yang kami kerjakan dilapangan sebagai pelaporan rutin pada LPPM dalam bentuk narasi deskriptif yang kemudian kami posting dan publikasikan melalui blog ini sebagai referensi bagi pembaca. Kegiatan yang telah terlaksana pada Minggu 21 September 2014 ini adalah kegiatan yang terselenggara berkat adanya kerjasama antara Sapta Posdaya bersama Kelompok 48 yang bergerak dengan tema ekonomi pengelolahan susu sapi perah di kelurahan Cemengkalang Kecamatan Sidoarjo. Berikut paparan lebih lanjutnya :
Sekitar pukul 7.30 kami berkumpul di homestay rekan kami Wahyu Rian Hidayat yang terletak tak jauh dari lokasi acara kelompok 48. Ya, kami mendapat kehormatan berupa undangan resmi langsung dari Koordinator Desa (kordes) kelompok 48, Dimas Febri Wibowo untuk menghadiri kegiatan kelompok 48 yang diadakan di balai kelurahan Cemengkalang kecamatan Sidoarjo, dalam kesempatan kali ini kami tidak menyia-nyiakan kegiatan yang ada dan moment yang pas ini, kami pun berinisiatif untuk menambah rundown acara dengan penyuluhan mengenai tema kami yakni Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah dan Manfaat Susu untuk Kesehatan yang mana akan menyasar pengunjung yang sebagian besar adalah ibu-ibu yang mungkin juga wali murid atau pedagang jajanan.
Pukul 8.00 setelah memastikan seluruh anggota kami telah terkumpul, kami langsung berangkat menuju lokasi kegiatan, disana kami disambut hangat oleh ibu-ibu PKK yang juga akan mengikuti kegiatan ini, lalu kami dipersilahkan stay sementara di ruang serbaguna dilantai atas gedung kelurahan. Didalam, kami membantu menata konsumsi dan alat peraga karena memang agenda kelompok 48 hari ini adalah memberikan pelatihan pengolahan susu dengan benar dan penghitungan laba dalam proses perdagangan susu dengan tajuk demo kepada warga masyarakat yang tinggal diwilayah kelurahan Cemengkalang yang notabene bermata pencaharian sebagai pemerah susu dan peternak sapi. Menurut Kordes kelompok 48, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dengan berniaga melalui peternakan dan pemerahan susu yang memang menjadi komoditi utama di kelurahan Cemengkalang.
Acara baru dimulai pukul 8.45, kami turun dari lantai dua untuk menyaksikan, mendokumentasikan dan membantu sedikit banyak presentasi dari kelompok 48, mereka yang sengaja mengundang pedagang susu yang berpengalaman mengolah susu mentah menjadi susu olahan yang enak, mas Budi namanya. Mas Budi memperagakannya step by step, mula-mula susu segar yang masih mentah dituang kedalam wadah aluminium yang bersih lalu direbus dengan api kecil sambil diaduk terus menerus, lalu setelah mendidih api dimatikan. Setelah itu gula dituangkan sambil terus diaduk agar mansinya merata, setelahnya susu dibiarkan dingin lalu dituangi perisa alami buah-buahan seperti melon, strawberry, coklat dan lain-lain agar rasanya bertambah nikmat. Terakhir susu dituangkan kedalam gelas dan dibagikan kepada tiap pengunjung termasuk kami. Luar biasa rasanya, tak ada yang lebih enak dibandingkan susu gratis ini.
Kini tiba saatnya kami mempresentasikan penyuluhan singkat mengenai KPJAS yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai keamanan pangan dan jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak. Sebagai pembicara rekan kami Wahyu Rian Hidayat dan Ariani Ika berkolaborasi dengan segala jurus pendekatan-pendekatan yang dilakukan untuk memikat perhatian pengunjung agar memperhatikan materi yang kami berikan. Penyuluhan berlangsung selama dua puluh menit, setelah penyuluhan berakhir dan pengunjung meninggalkan lokasi acara, kami membantu kelompok 48 berberes sebelum akhirnya kami berpamit pulang untuk melanjutkan aktivitas lain.
Demikian rangkaian kegiatan kami pada hari ini yang dapat kami deskripsikan secara singkat. Kami mengucapkan terima kasih kepada kelompok 48 yang telah sudi mengundang dan memberikan kesempatan pada kami untuk mengambil bagian dalam kegiatan intinya. Atas segala kekurangan dan kesalahan kami mohon maaf, akhir kata Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !!